Berbekam Saat Shaum Bolehkah ???
Ada kalanya sebagian kita ragu, apakah melakukan bekam pada
saat berpuasa itu akan membatalkan puasa/shaum kita?. Perlu diketahui bahwa
bekam bukan salah satu yang dapat membatalkan shaum.
Imam Bukhori dalam shohihnya membahas secara khusus
"Bab Kapan saat Yang Baik Orang Berbekam" yaitu: Dari Ibnu Abbas, dia
berkata "Nabi saw melakukan pembekaman ketika beliau dalam keadaan
puasa".
Hadits diatas secara tegas menyebutkan bahwa beliau justru
dengan sengaja memilih berbekam ketika beliau sedang melakukan puasa.
Jadi, ada dua keuntungan ketika kita berbekam dalam keadaan
puasa yaitu terjadi dua proses detoksifikasi tubuh, yang pertama dari bekam itu
sendiri dengan cara mengeluarkan toksin-toksin yang dibawa melalui darah kotor,
yang kedua dengan shaum si tubuh akan melakukan pembuangan sel-sel yang sudah
rusak, sekaligus sel-sel atau hormon dan zat-zat yang melebihi jumlah yang
dibutuhkan tubuh dan juga pencernaan akan di istirahatkan sehingga tubuh lebih
berkonsentrasi pada proses pembuangan kotoran yang ada dalam pencernaan.
Sekarang, apakah masih ragu berbekam ketika shaum? Semoga
bermanfaat.
Bekam ketika Shaum
Double Impact Detoksifikasi
Tubuh manusia tidak henti-henti bekerja menjalankan fungsinya
masing-masing untuk menciptakan keseimbangan dalam tubuh, keseimbangan tersebut
terbentuk karena adanya asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, dan keseimbangan
fikiran masunia secra psikis. seiring dengan perkembangan zaman konsumsi makanan yang tidak sehat dan banyak
mengandung toksik, mulai dari perasa, pengawet, dan pewarna buatan melebihi
batas ambang toleransi. Penyakit yang akut maupun kronis berawal dari akumulasi
toksik dan sampah hasil metabolisme tubuh sehingga tubuh tidak mampu
menyeimbangkan keadaan tubuh pada kondisi normal.
Penyembuhannya dengan cara mengeluarkan toksik (zat-zat yang meracuni
tubuh) detoksifikasi yaitu dengan cara shaum.
Al-Quran dan hadist menyebutkan :
………. وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (١٨٤)
184. …..dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
صُوْمُوْا تَصِحُوْا
Rasulullah bersabda: ”Berpuasalah, maka kamu akan sehat” (HR. Ibnu
Sunni), ada yang menyatakan bahwa hadits ini dhoif, akan tetapi ada pula yang
menyatakan bahwa derajat hadits ini sampai dengan tingkat hasan (lihat, Fiqh Al
Islami wa Adilatuh, hal 1619).
Shaum bukan mengobati penyakit tapi memberikan kesempatan kepada tubuh
untuk beristirahat dari rutinitas pekerjaan mengolah makanan dan minuman,
sehingga energi yang biasa digunakan oleh tubuh dalam bekerja mengolah makanan,
akan digunakan untuk melakukan perbaikan-perbaikan kerusakan tubuh ketika
shaum. Itulah sebabnya shaum mampu mengobati berbagai penyakit kronis.
Saat shaum tubuh mengalami detoksifikasi secara alami. Tidak adanya
makanan yang masuk kedalam lambung, membuat organ-organ tubuh seperti : hati
dan limpa “membersihkan diri”. Racun-racun yang dibuang pun 10 kali lipat dari
biasanya. Proses penuaan pun bisa dihambat untuk sementara. Itulah sebabnya
bila kita melakukan shaum dengan benar, wajah kita akan tampak lebih berseri.
Beberapa pernyataan ahli medis mengenai shaum ;
1. Ibnu Sina (980-1037 M)
“Puasa sangat baik untuk mengobati berbagai penyakit kronis”
2. Dr. Robert Partolo
(ahli spesialis penyakit kulit dan kelamin) berpendapat bahwa tradisi
mengosongkan perut dan menahan hawa nafsu, setelah diterapkan kpd
pasien-pasiennya ternyata merupakan terapi mujarab dalam memberantas bakteri
sifilis.
3. Dr. Bernard Mackpadan
(ahli bbiologi) puasa merupakan cara jitu dalam memberantas tiap penyakit yang
tidak bisa disembuhkan terapi lain.
4. Dr. Edward Devi
mengatakan “Makan kala sakit seperti kita memberi makan agar penyakit semakin
kuat.”
5. Dr. Shelton mengatakan
“Semakin banyak kita memberi makan orang sakit, maka kita membuat dia semakin
sakit”
Terlebih ketika shaum berbekam memiliki kesan yang berlipat-lipat
dalam membuang racun dari tubuh.
1. Dengan proses alami
tubuh (Shaum) membiarkan perut dalam keadaan kosong
2. Detoksifikasi yang
disengaja yaitu dengan cara bekam
Pandangan Ilmu Kedokteran mengenai bekam
•
Mengeluarkan toksik atau zat-zat yang meracuni tubuh dan sisa
metabolisme tubuh yang sudah tidak dibutuhkan.
•
Bekam pada titik sunah dapat menyembuhkan penyakit (dibuktikan dgn radio
aktif teknesium perteknetat)
•
Bekam berpengaruh pada sistem endokrin lewat sistem perifer langsung ke
organ mempengaruhi hormon insulin, adrenalin, corticostropin, oestrogen,
progesteron, dan testoteron. Melalui sistem sentral mempengaruhi hipotalamus
dan pituatary otak untuk mengeluarkan hormon ACTH, TSH, FSH, dan ADM
•
Meningkatkan sel darah putih (leukosit)yang melindungi tubuh dari
penyakit
•
Meningkatkan aktifitas fagostik, Imunoglobin, sel T Helper dan E-rosette
yang semuanya adalah sistem pertahanan tubuh
•
Bekam menyebabkam kerusakan kulit yang mengakibatkan pelepasan
seretonin, bradikinin, dan slow reacting substance (SRS) disertai pelepasan
corticotrophin releasing factor (CRF) dan adenohipofise yang berfungsi menyembuhkan
peradangan dan infeksi
•
Terjadi pelepasan zat endomorphin, ACTH sehingga otot menjadi rileks
(urat dalam kedokteran disebut otot)
Batalkah Shaum dengan Berbekam?
Imam Bukhori secara tegas menyebutkan
dalam “Kitab Thib (Kitab Pengobatan)” dalam bab “Kapan Saat Yang Baik
Orang Berbekam” dengan menyebutkan salah satu haditsnya :
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ إِحْتَجَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ صَائِمٌ
Dari Abbas RA. Nabi SAW berbekam sedang beliau dalam keadaan shaum
لاَيُفْطِرُ مِنْ قَاءٍ وَلاَ مِنْ اِحْتِلَمٍ وَلاَ مِنْ اِحْتِجَمٍ
“Tidak batal orang yang muntah yang mimpi
bersenggama dan berbekam”. (HR. Abu Dawud).
وَعَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ: ( أَوَّلُ مَا كُرِهَتِ اَلْحِجَامَةُ لِلصَّائِمِ; أَنَّ جَعْفَرَ بْنَ أَبِي طَالِبٍ اِحْتَجَمَ وَهُوَ صَائِمٌ, فَمَرَّ بِهِ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: " أَفْطَرَ هَذَانِ ", ثُمَّ رَخَّصَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بَعْدُ فِي اَلْحِجَامَةِ لِلصَّائِمِ, وَكَانَ أَنَسٌ يَحْتَجِمُ وَهُوَ صَائِمٌ ) رَوَاهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ وَقَوَّاهُ
Anas Ibnu Malik Radliyallaahu 'anhu berkata: Pertama kali pembekaman
bagi orang yang puasa itu dimakruhkan adalah ketika Ja'far Ibnu Abu Thalib
berbekam sewaktu shaum. Lalu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melewatinya
dan beliau bersabda: "Batallah dua orang ini." Setelah itu Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memberikan keringanan untuk berbekam bagi orang
yang shaum. Dan Anas pernah berbekam ketika shaum. Riwayat Daruquthni dan ia
menguatkannya.
Oleh karena itu berbekam ketika shaum merrupakan saat yang paling
ideal untuk proses detoksifikasi tubuh.
0 Response to "Berbekam Saat Shaum, Bolehkah ???"
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungan anda
Mohon untuk berkomentar yang sopan, tidak mengandung kalimat yang berbau kekerasan atau kriminal
Dilarang menaruh Link Aktif di Komentar, disitu sudah tersedia Profil Name/Url silahkan dimanfaatkan