- Stres.
Gaya hidup
kompetitif membuat banyak orang gampang cemas, stress, bahkan sampai
depresi. Padahal, stres memicu otak untuk mengirim sinyal yang
mempengaruhi hormon pengendali ovulasi. Penelitian di Departemen
Fisiologi, Medical College of Hoigo
(AS) menyebut stress bisa menurunkan kualitas hormon testoteron dan
sperma, juga kualitas sel telur. Stress, juga mengganggu keintiman,
hingga menurunkan hasrat untuk berhubungan seks.
- Polusi Udara.
Polusi asap rokok, asap kendaraan bermotor dan asap pabrik sarat timbal
(Pb) terbukti menurunkan kualitas sperma dan sel telur. Polutan
penghasil oksida nitrogen, timah atau pestisida disinyalir mengganggu
keseimbangan hormon dan mempengaruhi kesehatan sel telur dan sperma. Harry Moore, ahli reproduksi dari Reproductive and Developmental Medicine Universitas Sheffield
(Inggris) mengungkap, besarnya kemungkinan abnormalitas sel telur dan
sperma, kemandulan bahkan kanker adalah akibat polusi udara. Sel telur
dan sperma yang tidak sehat ini sulit bertemu.
- Komputer Jinjing.
Hawa panas komputer jinjing dapat meningkatkan suhu testis, sehingga
kondisi sperma tidak lagi prima bahkan bisa mati. Ini bukan omong
kosong, karena penelitian di Universitas New York (AS) sudah membuktikan argumen itu.
- Alkohol.
Tak hanya memabukkan berapapun prosentase minuman beralkohol
berpengaruh pada reproduksi sel telur dan sperma. Konsumsi alkohol lebih
dari 2 gelas untuk pria dan lebih dari 1 gelas untuk perempuan bisa
mengurangi kesuburan. Pada perempuan, konsumsi alkohol berlebihan
memperburuk metabolisme estrogen serta progesterone. Akibatnya, proses
pembuahan sel telur oleh sperma sulit terjadi. Sedangkan pada pria, akan
memperlambat kecepatan gerak sperma, dan menurunkan volume air mani
yang mengakibatkan berkurangnya produksi sperma.
- Ponsel.
Mengantongi ponsel di saku celana bisa menyebabkan kemandulan. Pancaran
elektrostatik dan elektromagnetik dari ponsel berpotensi mengurangi
jumlah sperma hingga 30%. Riset Cleveland Fertility Clinic (AS) membuktikan pula:
- Semakin
besar prosentase jumlah sperma yang abnormal akibat penggunaan ponsel
rata-rata 4 jam setiap hari, pada 361 pasien pria di klinik tersebut.
- Dugaan terbesar masih padaradiasi yang dikeluarkan oleh ponsel yang merusak sistem sperma selain sel-sel di dalam tubuh lainnya.
Sumber: www.ayahbunda.co.id
perlu waspada
ReplyDelete