KURUS DENGAN MAKANAN PEDAS & DINGIN


Bagi orang-orang yang tak suka dingin dan tak tahan makan makanan pedas tapi ingin menurunkan berat badan tampaknya harus pikir-pikir ulang untuk mengubah kebiasaan itu. Sebuah studi baru mengatakan keduanya malah bisa membantu membakar lemak. Kok bisa?

Menurut keterangan peneliti Takeshi Yoneshiro dari Hokkaido University Graduate School of Medicine, Jepang, paparan suhu dingin dan konsumsi senyawa yang terkandung dalam sambal atau cabe terbukti dapat meningkatkan jumlah dan aktivitas lemak coklat atau brown adipose tissue (BAT) dalam tubuh yang dapat membakar energi, alih-alih menyimpannya sebagai lemak putih (white fat cells) yang justru menambah berat badan.

Sebelumnya lemak cokelat diduga hanya dimiliki oleh bayi, namun tiga riset independen yang sama-sama berlangsung pada tahun 2009 menemukan bahwa lemak coklat juga terdapat dalam tubuh orang dewasa. Terkonsentrasi di dada bagian atas dan leher. Menurut pakar, warnanya yang kecoklatan menunjukkan banyaknya mitokondria atau 'pabrik energi' yang terkandung dalam jaringan tersebut.

Untuk membuktikan dugaannya, peneliti meletakkan 8 orang yang hanya memiliki sedikit lemak coklat dalam tubuhnya atau tidak sama sekali dalam suhu ruangan cukup rendah yaitu 17 derajat Celcius (63 derajat Fahrenheit) selama dua jam setiap harinya, dalam kurun enam minggu.

Di akhir studi, partisipan yang terpapar suhu rendah dilaporkan memiliki lemak tubuh lima persen lebih sedikit daripada kelompok kontrol yang hidup normal. Mereka juga diketahui membakar energi lebih banyak ketika sedang terpapar dingin.

Setelah mengamati partisipan yang mengonsumsi kapsinoid (senyawa yang banyak ditemukan dalam cabe) dalam kurun waktu yang sama yaitu enam minggu, peneliti pun menemukan mereka yang doyan makan makan pedas ini membakar lebih banyak energi dibandingkan kelompok kontrol ketika terpapar suhu rendah. Bedanya, mereka tidak kehilangan lebih banyak lemak putih dibandingkan kelompok kontrol.

Yoneshiro mengatakan percobaan ini mungkin takkan dilanjutkan lagi untuk melihat efek kapsinoid terhadap proses pembakaran lemak putih. Studi sebelumnya yang melakukan pengamatan hingga 12 minggu memperlihatkan bahwa konsumsi kapsinoid berakibat pada penurunan lemak tubuh yang signifikan pada penderita obes ringan.



Namun setidaknya hasil studi baru dari Jepang ini dapat membantu memastikan studi tersebut. Karena studi ini menemukan bahwa orang-orang yang mengonsumsi kapsinoid lebih banyak memecah lemak dan mempunyai lingkar pinggar yang lebih kecil dibandingkan orang-orang yang mengonsumsi plasebo saja, hanya dalam periode enam minggu.

"Kapsinoid tampaknya memicu bertambahnya lemak coklat memakai cara yang sama dengan suhu rendah, yaitu 'memerangkap' sistem sel yang digunakan sistem saraf tubuh untuk meningkatkan produksi panas," simpul Yoneshiro seperti dilansir Livescience, Senin (21/10/2013).

Dengan kata lain, terpapar suhu dingin dan makan makanan pedas sama-sama efektif membakar lemak dalam tubuh seseorang, namun tampaknya seseorang mampu membakar lemak lebih banyak ketika berada di bawah suhu yang rendah dibandingkan saat mengonsumsi makanan pedas.


Sumber: health.detik.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KURUS DENGAN MAKANAN PEDAS & DINGIN"

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungan anda
Mohon untuk berkomentar yang sopan, tidak mengandung kalimat yang berbau kekerasan atau kriminal
Dilarang menaruh Link Aktif di Komentar, disitu sudah tersedia Profil Name/Url silahkan dimanfaatkan

Contact Form

Name

Email *

Message *