"ASI dalam sudut pandang Islam & Ilmu Pengetahuan Modern"
Para ilmuwan dibidang kesehatan awal Abad 20 sepakat bahwa makanan sempurna untuk bayi adalah air susu ibu. Riset selama setengah abad, para ilmuwan menemukan manfaat baru dari susu ibu bahwa ASI memberikan kekebalan tubuh terhadap berbagai bakteri dan virus. Para ilmuwan menemukan bahwa jumlah bakteri dalam usus bayi yang diberi susu sapi adalah sepuluh kali lipat lebih banyak daripada yang ada dalam usus bayi yang diberi susu ibu. Rekomendasi para ilmuwan tersebut kemudian diadopsi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Bagi masyarakat Islam, anjuran penggunaan air susu ibu sudah diperintahkan Al-Qur’an empat belas abad yang lalu.ASI dalam AL-Qur’an (Ungkapan cinta Allah SWT)
ASI adalah ungkapan kasih sayang Allah sekaligus anugerah yan luar biasa terhadap setiap bayi yang terlahir ke muka bumi. Di dalam Surat Cintanya, bertebaran ayat-ayat tentang ASI. Antara lain :
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (Al-Baqarah [2]: 233)
Hikmah ayat yang terkandung dalam kitab Suci Alqur’an tersebut, setidaknya menekankan bahwa Air Susu Ibu (ASI) sangat penting. Walaupun masih ada perbedaan pendapat tentang wajib atau tidaknya menyusui, tapi selayaknya bagi seorang muslim menghormati ayat-ayat Allah tersebut. Terlepas wajib atau tidaknya hukum menyusui, dalam ayat tersebut dengan tegas dianjurkan menyempurnakan masa penyusuan. Dan di sana juga disinggung tentang peran sang ayah, untuk mencukupi keperluan sandang dan pangan si ibu, agar si ibu dapat menuyusi dengan baik. Sehingga jelas, menyusui adala kerja tim. Keputusan untuk menyapih seorang anak sebelum waktu dua tahun harus dilakukan dengan persetujuan bersama antara suami isteri dengan mengutamakan kepentingan terbaik bagi si bayi. Insprasi utama dari pengambilan keputusan ini harus didasarkan pada penghormatan kepada perintah Allah dan pelaksanaan hukum-Nya, dan tidak bertujuan meremehkan perintahNya. Demikian pula jika seorang ibu tidak bisa menyusui, dan diputuskan untuk menyusukan bayinya pada wanita lain, sehingga haknya untuk mendapat ASI tetap tertunaikan.
Sebagai anugerah Ilahi, ASI
merupakan bahan makanan terbaik untuk bayi karena memiliki kandungan
semua zat gizi yang diperlukan bayi dalam masa enam bulan pertama sejak
lahir. Pemberian ASI juga lebih fleksibel karena ibu bayi dapat
memberikannya walau sedang dalam keadaan sakit, haid, bepergian atau
tidur. Jadi ASI selalu siap untuk diberikan pada bayi dan tidak
memerlukan persiapan juga tidak membutuhkan biaya alias tidak dibeli.
Bisa dibandingkan dengan susu formula yang harus memerlukan persiapan
waktu untuk menyajikannya dan mengeluarkan uang untuk mendapatkannya.
Kandungan zat gizi ASI seperti adanya protein
dan lemak, mengandung laktosa dan vitamin, ada zat besi, garam, kalsium
dan fosfat serta memiliki kandungan air yang cukup sekalipun berada
pada iklim panas. ASI memiliki kandungan protein dan lemak yang tepat
untuk kebutuhan bayi dalam jumlah yang pas. Kandungan laktosa (gula
susu) ASI juga sangat tepat untuk kebutuhan bayi disamping kandungan
vitamin sehingga tidak perlu lagi menyediakan vitamin tambahan selama
enam bulan pertama.
Besarnya faedah ASI bagi bayi baru lahir
menyebabkan potensi terkena penyakit diare lebih kecil dibandingkan
dengan bayi yang diberikan susu formula. Demikian pula gangguan
kesehatan lainnya seperti gangguan saluran pernafasan dan telinga tengah
serta penyakit infeksi lainnya.
Imunitas bayi pengkonsumsi ASI terhadap
penyakit infeksi disebabkan oleh ASI bebas bakteri sehingga terjamin
kebersihannya. ASI juga mengandung antibodi (zat kekebalan)
imunoglobulin terhadap bakteri infeksi yang membantu bayi terlindungi
dari ancaman penyakit infeksi hingga sang bayi bisa memproduksi sendiri
antibodinya. Kandungan sel darah putih (leukosit) dalam ASI juga turut
membantu mencegah penyakit infeksi pada bayi.
Didalam ASI juga terdapat zat yang disebut
faktor bifidus yang membantu bakteria khusus yaitu laktobacillus
bifidus, tumbuh dalam usus halus bayi. Laktobacillus bitidus inilah yang
mencegah bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan diare. Kandungan
laktoferin dalam ASI juga turut membantu mencegah pertumbuhan beberapa
bakteria berbahaya.
Keuntungan bagi ibu yang menyusui bayinya
dengan ASI dapat membantu menghentikan pendarahan setelah melahirkan
serta membantu mencegah kehamilan berikutnya. Keuntungan psikologis
sangat baik bagi ibu dan bayi karena dapat terbangun hubungan ikatan
secara emosional. Hubungan psikologis yang baik antara ibu dan bayi
kelak membantu kecerdasan emosional sang anak ketika memasuki dunia
pendidikan. Menyusui bagi ibu bayi tidaklah membuat payudara menjadi
jelek dan kurang menarik lagi bagi suami.
Menurut Abd-Alda’em Al-Kheel,
banyak studi yang dilakukan di tiga puluh negara menunjukkan ibu yang
menyusui bayinya kurang terkena kanker payudara. Rahim melebar dua puluh
kali selama kehamilan dan melahirkan. Penelitian menunjukkan menyusui
bermanfaat untuk membantu rahim kembali ke ukuran normal. Sebaliknya ibu
yang tidak menyusui bayinya ukuran rahimnya tetap lebih dari batas
normal. Selain itu, menyusui juga melindungi dari kanker rahim.
Penyusuan alami membantu ibu untuk mengurangi berat badannya dan
melindungi dirinya dari kegemukan. Bahkan ia juga bekerja sebagai
analgesik alami rasa sakit bagi ibu juga. Penyusuan alami juga membantu
ibu dan anak untuk tidur nyenyak.
Bagi bayi, ASI lebih mudah dicerna dan tidak
pernah basi. Meski ibu bayi tidak menyusui anak bayinya beberapa hari,
ASI tetap hangat dan tidak mengenal basi. Bandingkan dengan susu formula
yang sudah pasti basi bila tidak segera dikonsumsi dalam waktu
tertentu. ASI juga mengandung enzim khusus (lipase) yang mencerna lemak
dan mempercepat pertumbuhan anak hingga tahun kedua sejak lahir.
Penelitian menunjukkan bahwa sistem
kekebalan bayi tumbuh lebih cepat ketika ia diberi susu ibu. Hal ini
disebabkan dalam air susu ibu mengandung unsur kekebalan yang disebut
“mucins” yang mengandung banyak protein dan karbohidrat. Mucins
berfungsi menghilangkan ancaman serangan kuman penyakit dari tubuh bayi
tanpa efek samping. Sedangkan imunoglobulin juga turut membantu bayi
selama tiga bulan pertama untuk melindungi tubuh dari serangan kuman.
Meski demikian, ditengah masyarakat masih
tumbuh pemahaman yang keliru tentang ASI. Misalnya pemahaman, apabila
mengkonsumsi bumbu masakan yang keras mengandung cabai, dapat
mempengaruhi rasa ASI. Memang terkadang, kandungan ASI tidak selalu sama
karena terdapat keragaman jenis makanan yang dikonsumsi sang ibu bayi.
Keragaman jenis makanan adalah termasuk kategori keragaman yang normal
dan jarang mengganggu kesehatan bayi.
Dalam keadaan daruratpun, ASI tetap harus diberikan
Hak-hak khusus ditetapkan bagi seorang isteri yang diceraikan oleh suaminya sebagai ganti dari menyusui anak-anak mereka. Sekalipun sang suami sudah meninggal, para pewarisnya wajib memperhatikan pemenuhan hak-hak yang diprioritaskan untuk menjaga agar anak tetap mendapatkan hak ASI-nya.
“Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.” (Q.S At THalaq:6)
Bahkan ketika keadaan sangat darurat, seperti yang dialami Ibunda Nabi Musa A.S yang sedang dikejar tentara fir’aun yang akan membunuh semua bayi laki-laki, Allah menganjurkan untuk tetap memberikan ASI (Q.S. Al-Qashash: 7). Dan Allah memelihara bounding antara nabi Musa dan ibunya, dengan mencegah Nabi Musa menyusu kepada orang lain. Sehingga Nabi Musa tetap disusui ibunya, walaupun dalam pengawasan Fir’aun (Q.S.Al-Qhashas:12).
Kapan seorang wanita bisa lalai menyusui anaknya? Ketika kiamat. Sebuah gambaran tentang kuatnya ikatan menyusui seorang anak kepada bayinya yang hanya bisa diputuskan oleh keguncangan yang maha dashyat di hari kiamat. (Q.S Al-Hajj:1-2). Yang harus sama-sama kita tanyakan pada saat ini, apakah saat ini keguncangan yang dashyat sudah ada di depan seorang ibu sehingga lalai menyusui anaknya?
Hanya karena menyusui, seorang ibu ’disetarakan’ dengan ibu kandung. Ini menunjukkan pentingnya menyusui dan hukum-hukum yang kemudian berlaku. Saudara sepersusuan menjadi mahram Q.S. An-Nisaa’:23)
“Allah telah melarang hubungan yang disebabkan oleh persusuan sama seperti Dia melarang hubungan karena pertalian darah “ (HR.Tirmidzi)
Hendaklah diniatkan untuk ibadah
Amru bin Abdullah pernah berkata kepada isteri yang menyusui bayinya, “Janganlah engkau menyusui anakmu seperti hewan yang menyusui anaknya karena didorong kasih sayangnya kepada anak. Akan tetapi susuilah dengan niat mengharap pahala dari Allah dan agar ia hidup melalui susuanmu itu. Mudah-mudahan ia kelak akan bertauhid kepada Allah Subhanahuwata’ala.”
Subhanallah, pelajaran yang sangat berharga. Betapa mungkin kita lupa, bahwa menyusui hendaklah diniatkan ibadah, bukan sekedar insting. Ini merupakan bentuk investasi kita di dunia dan akhirat. Semoga anak kita menjadi anak yang bersyukur pada Rabb-nya dan orang tuanya.
”Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Q.S. Luqman :14)
Ayat tersebut mengandung dua pengertian, yaitu: pertama, adalah perintah bagi seorang ibu untuk menyusui anaknya selama 2 tahun penuh. Kedua, perintah bagi anak untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya karena ibunya telah merawatnya siang dan malam. Terdapat kewajiaban anak untuk berbuat baik kepada orangtuanya, sementara terdapat hak anak untuk diberi ASI selama 2 tahun penuh. Terdapat kewajiban ibu untuk menyusukan anaknya selama dua tahun penuh, sementara terdapat hak ibu agar anaknya berbakti kepadanya.
Sejak 14 abad yang lalu masyarakat Muslim telah mengenal pengetahuan akan manfaat ASI bagi kesehatan bayi. Perintah menyapih anak dalam dua tahun relevan dengan temuan ilmiah tentang manfaat ASI. Misalnya dalam tulisan Rex D. Russell, “Design in Infant Nutrition” (http:// www. icr.org/pubs/imp-259.html). Russell mengatakan bahwa menyusui bayi selama dua tahun setelah kelahiran sungguh amat bermanfaat.
Subahanalloh,,, indahnya Islam.
.
Referensi :
1. Alquran
2. Sunardi. Ayah Beri Aku ASI. Aqwamedika. Solo : 2008.
3.Ikatan dokter Anak Indonesia. Bedah ASI. Balai Penerbit FK UI. Jakarta : 2008
dr. Ariani
4. parentingislami.wordpress.com
5. kesehatan.kompasiana.com
0 Response to " "
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungan anda
Mohon untuk berkomentar yang sopan, tidak mengandung kalimat yang berbau kekerasan atau kriminal
Dilarang menaruh Link Aktif di Komentar, disitu sudah tersedia Profil Name/Url silahkan dimanfaatkan