Deteksi penyakit lewat bentuk dan warna kuku
Penafsiran penyakit melalui kuku ini sebenarnya sudah dilakukan orang sejak zaman Hippocrates.FAAD dari American Academy of Dermatology (AAD), Andrea Cambio, MD mengatakan, kuku adalah jendela ke dalam tubuh seseorang. Melalui kuku dapat terlihat kemungkinan penyakit apa saja yang sedang berproses dalam tubuh.
Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku jari sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur. Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh keluar dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran.
Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit. Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 - 1,5 mm, empat kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas tubuh.
Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku jari. Sebaliknya, kalau kekurangan gizi atau menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat lamban dan rapuh.
Untuk mengetahui kuku sehat yang paling mudah adalah dari warnanya. Untuk kulit Asia seperti Kita, kuku sehat seharusnya berwarna pink segar. Kemudian, tekstur permukaannya halus dan tidak bergelombang. Ciri kuku sehat yang lain adalah kuku tidak mudah patah/sobek. Pertumbuhan kuku sehat di negara Asia biasanya cukup cepat rata-rata 3-4 mm selama 1 bulan.
1. Kuku pucat (pale nail)
Kuku yang sangat pucat kadang-kadang
berkaitan dengan proses penuaan. Akan tetapi, bisa juga menandakan
adanya penyakit serius, seperti:
- Anemia
- Gagal jantung
- Diabetes
- Penyakit liver
- Kurang gizi
2. Kuku berwarna putih(white nail)
Kuku yang berwarna putih dengan bagian
pinggir yang lebih gelap, bisa mengindikasikan masalah liver, seperi
hepatitis. Jika Anda mengalami hal ini, perlu juga dicuigai adanya
gangguan liver lainnya.
3. Kuku berwarna kekuningan (yellow nail)
Infeksi jamur merupakan
salah satu penyebab paling umum kuku berwarna kuning. Jika infeksi
makin memburuk, maka nail bed akan mengerut, kuku menebal dan remuk.
Pada beberapa kasus, kuku berwarna kuning menandakan kondisi yang lebih
serius seperti penyakit gondok atau psoriasis.
4. Kuku berwarna kebiru-biruan(bluish nail)
Semburat kebiru-biruan di kuku merupakan
pertanda kalau tubuh kekurangan oksigen. Ini bisa menunjukkan adanya
infeksi di paru-paru, seperti pneumonia.
5. Permukaan kuku berbintik dan bergelombang(rippled nail)
Permukaan kuku yang berbintik-bintik
merupakan gejala awal psoriasis atau peradangan sendi. Psoriasis
merupakan salah satu penyakit kulit yang hampir 10%-nya diawali dengan
masalah kuku seperti ini.
6. Kuku pecah-pecah(cracked nail)
Kuku yang kering dan rapuh serta sering
pecah-pecah dikaitkan dengan penyakit gondok. Jika kondisi pecah-pecah
ini dipadukan dengan warna kekuningan, maka cenderung disebabkan oleh
infeksi jamur.
7. Peradangan di lipatan kuku(puffy nail fold)
Warna kemerahan dan bengkak di sekitar
kuku merupakan pertanda adanya peradangan pada lipatan kuku. Hal ini
bisa disebabkan oleh lupus atau gangguan jaringan penghubung lainnya.
8. Garis berwarna gelap di bawah kuku (dark lines)
Garis gelap di bawah kuku kadang-kadang
disebabkan oleh melanoma, jenis kanker kulit yang paling berbahaya.
Karena itu, jika mengalami hal ini, sebaiknya langsung memeriksakan diri
ke dokter.
9. Gigit kuku(gnawed nail)
Menggigit kuku mungkin
saja dianggap sebagai kebiasaan lama. Tapi, pada beberapa kasus, hal ini
merupakan pertanda kecemasan yang bisa ditangani dengan pengobatan.
Menggigit kuku dikaitkan dengan obsessive-compulsive disorder. Jika Anda
tidak bisa menghentikan kebiasaan ini, ada baiknya berkonsultasi dengan
dokter.
Meskipun perubahan pada kuku seringkali diikuti dengan adanya penyakit
tertentu, perubahan ini biasanya bukanlah pertanda awal. Selain itu,
banyak perubahan kuku yang tidak membahayakan kesehatan. Tidak semua
yang mengalami perubahan kuku mengalami hepatitis. Karena itu, jika Anda
mencemaskan kondisi kuku Anda, ada baiknya berkonsultasi dengan pakar
dermatologi.
Sumber: (sehat/ZM/berbagai sumber)
0 Response to " "
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungan anda
Mohon untuk berkomentar yang sopan, tidak mengandung kalimat yang berbau kekerasan atau kriminal
Dilarang menaruh Link Aktif di Komentar, disitu sudah tersedia Profil Name/Url silahkan dimanfaatkan