"Manfaat Shalat Tahajud Bagi Kesehatan"
Allah SWT. berfirman:
“Dan pada sebagian malam bertahajjudlah dengannya sebagai tambahan bagimu mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji”. (Surat al-Isra’, ayat 79)
Hadits Rasulullah Saw. :
"Shalat tahajjud dapat menghapus
dosa, mendatangkan ketenangan, dan menghindakan dari penyakit (HR Tirmidzi)."
Apa yang Allah perintahkan di dunia ini pastilah memiliki banyak manfaat
dan keuntungan bagi kita. Dan apa yang Allah larang pasti mendatangkan
mudharat bagi diri kita sendiri ataupun orang lain. Begitu pula dengan
shalat Tahajud, setelah ditelusuri dalam bidang medis shalat Tahajud
memiliki banyak manfaat yang mungkin tidak kita sadari dan kita belum tahu. Berikut ini akan saya jabarkan mengenai apa saja manfaat dari shalat Tahajud.
- Meningkatkan ketahanan tubuh (Imunologik).
- Mengurangi resiko serangan jantung.
- Meningkatkan usia harapan
- Menghilangkan rasa nyeri pada pasien kanker.
- Alternatif anastesis pra-bedah.
- Mengobati sakit pada tubuh.
- Melancarkan peredaran darah , terutama pada syaraf otak dan punggung.
- Sujud di shalat tahajjud membuat sel-sel darah dalam otak menjadi bersih dan segar.
Shalat tahajud yang disertai niat
ikhlas, khusyu, tepat waktu dan terus menerus akan menghindarkan stress,
memperbaiki system imun, dan menghindarkan dari infeksi dan kanker, sedangkan
shalat tahajud yang tidak disertai niat yang ikhlas, tidak khusyu, tidak tepat
waktu dan tidak terus menerus dapat menimbulkan stress, menimbulkan rasa sakit
dan penyakit, memperburuk system imun, dan rentan terkena infeksi dan kanker.
*Shalat Tahajjud, Stres dan Hormon Kortisol (Hormon Stres)*
Siapa bilang ajaran dalam agama Islam hanya dogma dan doktrin?. DR. Muhammad Soleh, dosen IAIN Surabaya, telah mampu membantah pandangan tersebut melalui desertasi yang ia pertahankan sehingga mendapatkan gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran pada Program Pasca Sarjana Universitas Surabaya, dengan judul “Pengaruh shalat Tahajjud terhadap peningkatan perubahan respon ketahanan tubuh imunologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi”, menyimpulkan jika Anda melakukan shalat tahajjud secara rutin, benar gerakannya, ikhlas dan khusyu’ niscaya Anda akan terbebas dari penyakit infeksi dan kanker.
Siapa bilang ajaran dalam agama Islam hanya dogma dan doktrin?. DR. Muhammad Soleh, dosen IAIN Surabaya, telah mampu membantah pandangan tersebut melalui desertasi yang ia pertahankan sehingga mendapatkan gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran pada Program Pasca Sarjana Universitas Surabaya, dengan judul “Pengaruh shalat Tahajjud terhadap peningkatan perubahan respon ketahanan tubuh imunologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi”, menyimpulkan jika Anda melakukan shalat tahajjud secara rutin, benar gerakannya, ikhlas dan khusyu’ niscaya Anda akan terbebas dari penyakit infeksi dan kanker.
Desertasi ini melibatkan 41
responden siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah,
Surabaya. Dari 41 siswa, hanya 23 yang sanggup yang sanggup menjalankan
shalat tahajjud selama satu bulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19
siswa yang bertahan shalat tahajjud selama dua bulan. Shalat tahjjud
dimulai pukul 2.00-3.30 wib sebanyak 11 rakaat, dengan dua rakaat
sebanyak 4 kali dan ditutup shalat witir sebanyak tiga rakaat. Dan
selanjutnya hormon kortisol (hormon stres) dari 19 siswa tersebut
diperiksa di tiga laboratorium di Surabaya (Pramitha, Prodia dan
Klinika).
Apa yang terjadi? Para siswa
yang shalat tahajjud dengan rutin dan ikhlas berbeda dengan siswa yang
tidak melaksanakan shalat tahajjud. Mereka yang melaksanakan shalat
tahajjud tersebut memilki kadar hormon kortisol yang rendah. Hal ini
menandakan mereka memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan kemampuan
individu yang tangguh sehingga mampu menanggulangi masalah-masalah sulit
dengan lebih stabil.
Hormon kortisol merupakan salah
satu hormon stres. Kadar hormon ini semakin meninggi ketika kita dalam
keadaan stres. Dengan kadar hormon yang meninggi kita lebih mudah
berbuat salah, sulit berkonsentrasi dan daya ingat kita kurang baik.
Hormon ini oleh pakar kesehatan dijadikan tolak ukur untuk
tingkat/derajat stres seseorang. Makin stres seseorang maka hormon
kortisol semakin meninggi dalam darahnya. Hormon kortisol memiliki kadar
tertinggi di waktu tengah malam hingga di waktu pagi, terutama
pagi-pagi sekali (normal di pagi hari berkisar 38-690 nmol/liter,
sedangkan malam-nya 69-345 nmol/liter).
Stres dan depresi menjadi
penyakit yang lazim di zaman sekarang ini. Stres sebenarnya keadaan yang
positif bagi kita jika digunakan dalam keadaan yang masih wajar. Jika
berlebihan maka kadar hormon adrenalin dan hormon kortisol akan
meningkat sehingga menganggu sistem kekebalan tubuh yang akhirnya kita
mudah terkena infeksi, penyakit maag, asma, dan memperburuk penyakit
degenaratif kronis (kanker, diabetes, rematik dan lain-lain).
Dengan shalat tahajjud yang
dilakukan secara rutin, ikhlas dan khusyu’akan mampu menciptakan
karakter baru serta tangguh bagi pelaksananya, sehingga kita akan
memiliki persepsi dan motivasi yang positip yang nantinya akan terhindar
dari stres. Mungkin itulah maksud firman Allah pada surah Al-Isra’,
ayat 79 diatas tentang diangkatnya para pelaksana shalat tahjjud ke
tempat yang terpuji. Allahua’lam.
*Mengapa Harus Tengah
Malam?*
Kata tahajjud terambil dari kata hujud yang berarti tidur. Kata
tahajjud dipahami oleh al-Biqai dalam arti tinggalkan tidur untuk
melakukan shalat. Shalat ini juga dinamakan Shalat Lail/Shalat Malam,
karena ia dilaksanakan di waktu malam yang sama dengan waktu tidur.
Shalat ini terdiri dari dua sampai dengan delapan rakaat.
Apa rahasia bangun di tengah
malam untuk shalat tahajjud? Hal ini telah dijawab Allah pada surat
al-Muzzammil, ayat ke 6-7, berbunyi: “Sesungguhnya bangun di waktu
malam, dia lebih berat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.
Sesungguhnya bagimu di siang hari kesibukan yang panjang.”
Dari ayat tersebut ada dua hal
yang begitu mengesankan kita. Pertama, sengaja untuk bangun malam.
Kedua, bacaan di malam hari memilki efek dan dampak yang lebih
mengesankan. Sengaja bangun malam hanya bisa dilakukan oleh orang
memiliki niat yang kuat pula. Niat yang yang kuat pasti didorong oleh
motivasi yang kuat, sehingga pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan
ikhlas dan bersungguh-sungguh.
Shalat tahajjud dilakukan
setelah tidur. Apa manfaatnnya pula? Bangun tidur pasti pikiran kita
lebih fresh-segar. Bayangkan dalam satu hari, jantung kita berdetak
sebanyak 100.000 kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil arteri,
urat darah halus dan juga pembuluh-pembuluh darah. Tanpa kita sadari
rata-rata sehari kita berbicara 4.000 kata, bernafas sebanyak 20.000
kali, menggerakkan otot-otot besar sebanyak 750 kali, dan mengopersikan
14 milyar sel otak.
Manusia perlu istirahat. Dan
tidur adalah istirahat yang sangat baik menurut ilmu kesehatan. Dengan
tidur berarti terjadi proses pemulihan sel tubuh, penambahan kekuatan
dan otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik. Tak heran kalau
Allah berkehendak agar shalat tahjjud dikerjakan setelah tidur. Kurang
baik jika dilakukan langsung setelah kita begadang malam. Dengan pikiran
yang fresh akan membantu kita untuk lebih khusyu’ memaknai ayat-ayat
Allah yang kita baca.
Bacaan di malam hari lebih
mengesankan dibandingkan di siang hari, mengapa demikian? Pernahkan kita
mengingat orang atau teman kita yang hobinya bermain break-breakan
(orari). Mereka lebih senang akan memilih berkomunikasi di malam hari
kira-kira mulai pukul 02.00-04.00 tengah malam. Kalau kita tanya kenapa
mereka suka ngebreak di waktu tersebut, mereka menjawab suara yang
dihasilkan di waktu itu lebih cukup bagus dan jernih, walaupun daya
jangkaunya sangat jauh. Berbeda dengan siang hari suara breaker tidak
begitu jelas banyak frekuensi lain yang menganggu.
Ini menandakan bangun di tengah
malam dan bershalat tahajjud sangat baik untuk berkomunikasi dengan
Tuhan. Dan komunikasi yag kita lakukan semuanya berbasis pada pancaran
energi. Penulis punya pengalaman menarik terhadap seseorang yang berumur
setengah baya ketika berbicara dalam sebuah forum, dimana tutur katanya
begitu santun didengar, wajahnya penuh percaya diri dan enak untuk
dipandang, memiliki karakter yang kuat untuk mempengaruhi orang yang
berinteraksinya dengannya. Pada sebuah kesempatan penulis bertanya :”Apa
kira-kira rahasia kelebihan yang saudara miliki selama ini?”. Ia
menjawab dengan singkat dan santun,”Disiplinkan diri dengan bershalat
tahajjud!”.
*Antara Meditasi dan Sholat Tahajjud*
Meditasi
berarti keheningan, diam dan kesendirian. Keheningan muncul apabila
pikiran sadar kita telah berhenti sepenuhnya. Diam berarti berhentinya
aktivitas fisik sedangkan kesendirian berati kita harus melakukanya
sendiri tanpa bantuan, tuntutan, atau kehadiran orang lain.
John Kehoe, penulis buku
terlaris ‘Mind Power’ pernah melakukan tapa brata dengan menyingkirkan
diri dari hiruk piruk dunia, kemudian menyepi didalam hutan untuk
melakukan meditasi. Hal ini ia lakukan untuk menembus batas kesadaran
tertinggi atau lapiasan terdalam pikiran bawah sadarnya melalui
kesunyian dan pencarian diri.
Banyak dari mereka melakukan
metoda meditasi lewat relaksasi senam ringan, olah napas, pindah
ketempat yang sunyi dengan menghidupkan kaset-kaset, CD pencerahan.
Bahkan ada yang menggunakan aroma terapi wewangian, tak heran terlalu
besar biaya yang dikeluarkan hanya untuk bermeditasi saja.
Padahal Allah telah memberikan
jalan alternatif kepada kita pada 14 abad yang lalu untuk lebih dekat
dengan-Nya lewat pelaksanaan shalat malam, karena shalat adalah salah
satu bentuk meditasi. Selama ini kita terjebak pada belenggu diri kita
sendiri yang menjadikan shalat sebagai kewajiban semata bukan sebuah
kebutuhan, kalau tidak shalat akan masuk neraka, terkesan Tuhan yang
membutuhkan kita. Ironis.
Padahal untuk melakukan shalat
tahjjud kita tak perlu ke hutan, mengasingkan diri, cukup bangun di
tengah malam kemudian berwudu’ (bersuci) secara sederhana menurut rukun
dan syaratnya. Tak perlu biaya mahal, hanya perlu tempat dan sajadah
yang bersih.
*Kesimpulan*
Subhanalloh,,, jika kita
melaksanakan shalat tahajjud secara rutin, benar gerakannya, ikhlas dan
khusyu’ akan memiliki daya tahan tubuh yang kuat, sehingga tidak mudah
stres ketika menghadapi problematika kehidupan. Dengan shalat tahajjud
pasti hati kita akan semakin lembut, jernih dan berenergi tinggi,
sehingga bacaan shalat beserta hikmah-hikmah yang terkandung mengalir
deras dalam relung-relung jiwa kita dan menjadi pelita hidup di kemudian
hari. Sesungguhnya Allah memmudahkan segala macam ibadah. Semoga Allah mengangkat kita ke tempat yang terpuji. Aamiiin Ya Rabbal'alamiin...
blogmasoji.blogspot.com
0 Response to " "
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungan anda
Mohon untuk berkomentar yang sopan, tidak mengandung kalimat yang berbau kekerasan atau kriminal
Dilarang menaruh Link Aktif di Komentar, disitu sudah tersedia Profil Name/Url silahkan dimanfaatkan